Arsip Tag: Laminektomi

Ini yang Harus Anda Ketahui Tentang Laminektomi

Laminektomi adalah prosedur yang bertujuan untuk menghilangkan tekanan pada saraf akibat kelainan struktur tulang. Jika tidak ditangani, tekanan tersebut dapat menyebabkan ganguan pada saraf. Laminektomi dilakukan dengan mengangkat lamina, yaitu bagian paling belakang dari lengkung tulang belakang.

Penekanan saraf tulang belakang sering kali diakibatkan oleh penyempitan saluran saraf tulang belakang (stenosis spinal). Penekanan saraf tulang belakang ini dapat menyebabkan nyeri, kaku, dan kelemahan pada lengan, tungkai, atau keduanya.

Laminektomi dilakukan dengan membuang lamina, sehingga saluran tulang belakang di mana saraf tulang belakang berada menjadi lebih lebar. Dengan begitu, tekanan pada saraf akan berkurang.

Umumnya, laminektomi dilakukan pada penderita yang mengalami gejala serius hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, atau jika pengobatan lain tidak efektif meredakan keluhan.

Sebelum Laminektomi
Untuk memastikan kondisi yang dialami pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan foto Rontgen. Jika diperlukan, pasien mungkin juga akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan dengan MRI atau CT myelogram.

Pasien akan diminta untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum menjalani operasi. Jika pasien adalah perokok, dokter juga akan meminta pasien untuk berhenti merokok sebelum menjalani laminektomi.

Setelah operasi hingga masa pemulihan, pasien perlu didampingi oleh keluarga atau teman.

Prosedur Laminektomi
Sebelum prosedur laminektomi dimulai, dokter anestesi akan memberikan anestesi umum (bius total) dalam bentuk gas campuran, sehingga pasien akan tertidur dan tidak merasakan sakit selama prosedur berlangsung. Selain bius, dokter juga dapat menyuntikkan obat penenang.

Setelah itu, dokter akan memasang alat bantu pernapasan (intubasi). Jika pasien sudah tertidur dan intubasi sudah terpasang, prosedur laminektomi sudah bisa dimulai.

Pasien akan diposisikan tidur tengkurap untuk memudahkan proses operasi. Dokter akan membersihkan daerah kulit di area yang akan dioperasi menggunakan cairan antiseptik, sehingga steril dari kuman.

Setelah steril, dokter akan membuat sayatan (insisi) pada kulit di bagian punggung atau leher, sehingga jaringan di bawahnya menjadi terbuka. Jaringan lunak, ligamen, dan otot yang menutupi tulang belakang akan digeser ke samping, sehingga dokter lebih mudah mengamati dan memperbaiki tulang belakang.

Sebagian atau seluruh lamina akan diangkat dari tulang belakang, dan terkadang penonjolan tulang serta bantalan tulang belakang juga ikut diangkat.

Selanjutnya, dokter dapat menyambungkan dua atau lebih bagian tulang belakang, sehingga tulang belakang pasien lebih stabil. Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan foraminotomi, yaitu tindakan untuk memperlebar saluran tulang belakang, agar jaringan saraf tulang belakang lebih leluasa.

Jika operasi laminektomi sudah selesai, dokter akan mengembalikan jaringan, ligamen, dan otot ke posisi semula. Setelah itu, sayatan yang dibuat untuk operasi akan dijahit dan ditutup dengan perban steril guna mencegah infeksi. Operasi laminektomi umumnya berlangsung sekitar 1–3 jam.

Setelah Laminektomi
Setelah operasi, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk kemudian dievaluasi apakah timbul efek samping baik akibat prosedur atau prosedur pembiusan.

Beberapa pasien mungkin dapat langsung pulang ke rumah setelah operasi dan pemeriksaan selesai dilakukan. Namun, umumnya pasien akan dirawat di rumah sakit terlebih dahulu selama beberapa hari.

Bila efek obat bius telah hilang sepenuhnya, pasien akan diminta untuk turun dari tempat tidur dan mencoba berjalan. Pasien mungkin masih merasa nyeri setelah operasi, tetapi dokter akan memberikan obat pereda rasa nyeri.